Kesiswaan SMA Islam Kepanjen, mengucapkan " SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1431 H " - Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amien.

7 Makanan Bikin Anda Cepat Tua

Kamis, 29 September 2011


Siapa yang tidak tergiur dengan kelezatan sosis goreng, keripik kentang, pastri, steak atau minuman ringan seperti soda dan cola. Semua jenis makanan ini memang dapat memberi Anda sensasi dan kenikmatan.

Tetapi cobalah untuk mulai berpikir dua kali untuk tidak menyantap makanan-makanan ini terlalu sering. Menurut pakar nutrisi, jenis makanan seperti itu dapat mempercepat  proses penuaan.

Alasannya, sebagian besar makanan tersebut mengandung kadar lemak dan gula sangat tinggi, yang tentu memberi dampak kurang baik tehadap tubuh. Berikut ini adalah tujuh jenis makanan/minuman yang menurut ahli gizi dapat membuat Anda menjadi lebih cepat tua :

1.  Minuman berkarbonasi
Minuman ini mempunyai kadar gula tinggi dan rendah nutrisi. Gula pada minuman ini juga dapat memicu obesitas, sehingga meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, sakit jantung dan stroke.

Riset tentang gizi yang dilakukan para pakar di Harvard School of Public Health menemukan, sekaleng minuman berkarbonasi setiap hari bisa menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan 7 kg dalam setahun.

2. Sosis
Yang satu ni memang sangat lezat, tetapi sayangnya menurut riset terbaru di Eropa makanan ini dapat memicu risiko kanker kolorektal. Yang menjadi biang keladinya adalah zat N-nitroso yang bersifat karsinogenik.  Zat ini terbentuk ketika bahan tambahan nitrit dicampurkan dengan daging olahan.

Selain itu, sosis juga biasanya dibuat dari daging berlemak. Zat-zat kimia dan bahan tambahan lainnya dalam sosis bisa membuat organ liver seseorang bekerja lebih keras menetralkannya.

3. Kopi
Kopi  mengandung kafein.  Hal penting yang belum banyak orang ketahui soal kafein adalah zat ini ternyata dapat meningkatkan hormon stres, dan pengaruhnya mampu bertahan selama berjam-jam setelah dikonsumsi.

Padahal, salah satu kontribusi terbesar dari penuaan dini adalah hormon stres ang disebut kortisol.  Kadar kortisol yang melambung  membuat otot-otot menjadi letih, sehingga membuatnya menjadi cepat menyusut.

4. Keripik dan Kentang Goreng
Makanan ini diproses dengan cara penggorengan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga memicu pembentukan lemak jenis trans-fat. Kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung trans-fat berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.

5. Pastri mengandung gula
Makanan ini mengandung banyak gula sehingga dapat memicu obesitas. Pastri juga seringkali dibuat dengan minyak yang terhidrogenasi sehingga mengandung  trans-fat.

Minyak terhidrogenasi dibuat dengan cara menambahkan hidrogen pada minyak cair untuk menjadikannya lebih padat sehingga lebih mudah untuk disimpan. Namun begitu, proses kimia ini juga menghasilkan trans-fat. Contoh dari proses ini lemak yang dihidrogenasi adalah margarin atau mentega.

Trans-fat meningkatkan risiko penyakit jantung lebih besar ketimbang lemak jenuh, karena dapat menekan kolesterol baik (LDL) dan meningkatkan kolesterol jahat (HDL) dalam peredaran darah.  Selain itu, kombinasi gula dan trans-fat akan membuat pankreas dan liver bekerja lebih keras.

Menurut pandangan para ahli, memaksakan organ berkerja lebih keras sama artinya mengundang radikal bebas.  Jika asupan makanan anti penuaan tidak mencukupi untuk melawan radikal bebas, artinya tubuh bisa menua lebih cepat dan lebih rentan terhadap penyakit.

6.  Daging merah
Daging merah memang mengandung protein yang penting bagi perbaikan jaringan.  Namun terlalu banyak menyantap protein hewani juga dapat memicu hilangnya kadar kalsium dari tulang, sehingga mengundang risiko osteoporosis.  Beberapa riset menunjukkan bahwa asupan protein yang tinggi di usia pertengahan berkaitan dengan peradangan poliartritis, di mana peradangan terjadi pada lebih dari satu jenis sendi.

7. Nasi putih dan roti putih
Makanan ini mengandung sedikit serat sehingga masuk dalam kategori makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makanan-makanan seperti ini dicerna dan diserap ke dalam peredaran darah dengan sangat cepat, sehingga membuat kadar gula melonjak dalam waktu singkat.

Hal ini pun akan membuat sel berubah dan menua lebih cepat sehingga meningkatkan risiko penyakit-penyakit kronis seperti diabetes tipe 2,  kandung empedu, penyakit jantung, alzheimer dan beberapa jenis kanker. Makanan lain dengan indeks glkemik tinggi adalah kentang tumbuk, gandum olahan dan sereal bergula.

Makanan Pembasmi Jejak Rokok

               Siap berhenti merokok? Kalau sudah siap, saatnya perbanyak konsumsi sayur-sayuran, kurangi asupan daging, dan tukarkan secangkir kopi kita dengan segelas susu. Makanan dan minuman tadi akan mempermudah proses perjuangan kita.

Studi yang dilakukan oleh Duke University menunjukkan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan bahan olahan susu mampu membuat rokok terasa tidak enak. Sebaliknya, makanan seperti daging, kopi, dan minuman beralkohol akan menghadirkan kenikmatan yang lebih ketika merokok.

Berikut tiga makanan yang bisa membantu mulut kita untuk berhenti mengepul:

Susu dan produk olahannya. Setelah meneguk segelas susu, kita tidak dapat menikmati rokok dengan kepuasan dan sensasi yang sama. Pasalnya, susu membuatnya terasa hambar.

Cara: coba celupkan rokok ke dalam susu. Keringkan dan coba gunakan untuk merokok. Untuk melenyapkan rasa kecanduan rokok, trik ini bisa digunakan sebagai alat penyetop yang ampuh. Dijamin, kita tidak akan menyukai rasanya.

Jus jeruk. Ketika seseorang rutin merokok setiap hari, maka mereka akan kehilangan asupan vitamin C dalam jumlah yang banyak. Jadi, jika ingin bebas dari bayang-bayang rokok lebih cepat, maka sangatlah penting untuk mulai mengasup vitamin C alami lebih banyak

Seledri bersama-sama dengan sayuran lain, seperti zucchini, terong, polong-polongan, dan bahkan timun juga bisa memengaruhi rasa rokok. Mengonsumsi sayuran ini akan menurunkan rasa kecanduan kita terhadap nikotin (catatan: kita harus bebas alkohol). Mengunyah tangkai seledri akan mencegah kita dari craving atau kecanduan.
Apabila tidak suka seledri, kita bisa menggantinya dengan wortel. Namun, jangan terlalu banyak mengonsumsi sayuran manis sebab kelebihan kadar glukosa akan mengaktifkan bagian otak yang bertanggung jawab dalam menimbulkan rasa nikmat dan puas. Dengan kata lain, glukosa akan membuat kita terus kecanduan.

0 komentar: