Mulai Kursus Musik
Pada suatu hari Nasrudin mendengar ada seorang muda yang bisa bermain musik dengan amat bagus. Ia pun tertarik untuk belajar musik.
Keesokan harinya, ia pergi ke kota dan menemui guru musik kenamaan. "Tuan, saya ingin belajar musik, berapa bayarannya?"
Guru itu sejenak melihat wajahnya, sebelum akhirnya menjawab, "Murid-muridku membayar tiga dirham untuk bulan pertama, dan kemudian untuk tiap bulan berikutnya membayar satu dirham. Nasrudin berpikir sejenak dan kemudian berkata,
"Baiklah, kalo begitu saya akan mulai kursus pada bulan kedua saja."
Pada suatu hari Nasrudin mendengar ada seorang muda yang bisa bermain musik dengan amat bagus. Ia pun tertarik untuk belajar musik.
Keesokan harinya, ia pergi ke kota dan menemui guru musik kenamaan. "Tuan, saya ingin belajar musik, berapa bayarannya?"
Guru itu sejenak melihat wajahnya, sebelum akhirnya menjawab, "Murid-muridku membayar tiga dirham untuk bulan pertama, dan kemudian untuk tiap bulan berikutnya membayar satu dirham. Nasrudin berpikir sejenak dan kemudian berkata,
"Baiklah, kalo begitu saya akan mulai kursus pada bulan kedua saja."
Ayah bangga dengan cita-cita anak
Seorang dokter tampak senang ketika puterinya yang masih kecil bermain-main dengan stetoskopnya.
"Ya, Tuhan, terima kasih banyak, puteriku ternyata ingin mengikuti jejakku sebagai seorang dokter," katanya dalam hati sambil tersenyum.
Si kecil kemudian mendekatkan stetoskop itu ke mulutnya dan berkata, "Selamat datang di McDonald's. Bapak pesan apa?"
"Ya, Tuhan, terima kasih banyak, puteriku ternyata ingin mengikuti jejakku sebagai seorang dokter," katanya dalam hati sambil tersenyum.
Si kecil kemudian mendekatkan stetoskop itu ke mulutnya dan berkata, "Selamat datang di McDonald's. Bapak pesan apa?"
Solusi Untuk Kelaparan
Salah satu negara miskin mengirim surat kepada FAO-PBB, isi suratnya sebagai berikut:
"Tuan-tuan, tolonglah kami. Negara kami sedang ditimpa bencana kelaparan... Banyak penduduk kami mati kelaparan. Tolonglah, bantulah kami untuk memecahkan masalah ini."
Seminggu kemudian, datanglah balasan:
"Pemecahannya... Kalau ada rakyat Anda yang kelaparan, beri saja makan secukupnya. Jangan lupa beri vitamin-vitamin yang menyehatkan!"
"Tuan-tuan, tolonglah kami. Negara kami sedang ditimpa bencana kelaparan... Banyak penduduk kami mati kelaparan. Tolonglah, bantulah kami untuk memecahkan masalah ini."
Seminggu kemudian, datanglah balasan:
"Pemecahannya... Kalau ada rakyat Anda yang kelaparan, beri saja makan secukupnya. Jangan lupa beri vitamin-vitamin yang menyehatkan!"
Bangsa yang menghormati lalat
Karena melihat banyak sekali lalat beterbangan di sekitar makanan yang dijual, Cak Mamat menyalakan lilin untuk mengusirnya.
Dengan heran seorang turis Belanda yang kebetulan sedang makan di warung soto babat tersebut bertanya.
"Buat apa menyalakan lilin siang hari begini?" tanya di turis.
"Untuk lalat, tuan," jawab Cak mamat.
"Bangsa Anda memang benar-benar baik hati. Bukan cuma manusia. Lalat pun di beri penerangan," katanya kagum.
Dengan heran seorang turis Belanda yang kebetulan sedang makan di warung soto babat tersebut bertanya.
"Buat apa menyalakan lilin siang hari begini?" tanya di turis.
"Untuk lalat, tuan," jawab Cak mamat.
"Bangsa Anda memang benar-benar baik hati. Bukan cuma manusia. Lalat pun di beri penerangan," katanya kagum.
0 komentar:
Posting Komentar